Thursday, August 10, 2017

Bertahan Hidup tanpa ART/ Nanny untuk Ibu Bekerja, Mudah kok.


Bagaimana dengan judulnya blogpostnya, Bund? Apakah saya sudah seperti super mom yang layak jadi panutan? Ibu-ibu multitasking yang selalu tampil sempurna? lol. Postingan ini adalah bentuk anggukan kepala dari tulisan mbak Mbak Icha mengenai survive tanpa ART/Nanny. Saya 100% setuju dengan Mbak Icha, karena artikel-artikel beliaupun saya jadi makin mantap untuk hidup tanpa ART/ Nanny. Aku bocahmu, Mbak.

Tulisan ini dibuat setelah saya merasakan hidup bersama bayi tapi tanpa mbak selama 8 bulan. Saya cukup lama untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan seperti ini. Awal-awal tentunya saya sangat kaget, sakit kepala setiap hari, stres banget rasanya. Tapi pelan-pelan saya belajar berdamai dan menerima keadaan dengan legowo.

Oleh karena itu saya jadi tergerak mau kasih tips 'tetap waras walau tanpa ART/ Nanny untuk ibu bekerja' menurut saya (baca: Tyas/ 26f/ ibu bekerja, hidup dengan suami dan 1 bayi usia 12 bulan, tanpa ART, tanpa nanny). Sekali lagi, kondisi di tiap-tiap keluarga berbeda ya.

✏ Lower your Expectation of Everything!
Poin terpenting agar tetap bertahan hidup tanpa mbak adalah murunkan standard mengenai apapun! Tentang kerapian rumah, makanan enak, baju rapi,  dsb.
Terang saja karena semuanya-semuanya dikerjakan sendiri pantaslah kalau rumah sangat berantakan, atau masakan kurang enak karena masak juga sambil buru-buru. Saya dan suami, makin kesini makin baik-baik saja melihat kotak makeup isinya berceceran, atau baju yang sudah masuk lemari berhamburan karena ditarik anak bayi. Kami juga memaklumi kalau lantai tidak kinclong setiap saat. Karena apa, ya karena kami sudah tidak ada waktu untuk beres-beres, kalau ada waktu senggang yang bukan weekend kami memilih untuk istirahat atau main sama anak

Suami saya keluar rumah pukul 05.15 dan tibu di rumah lagi minimal pukul 19.30. Sedangkan saya harus memasak dan mengurus keperluan anak. Anak kami bukan tipe anak yang bisa bermain sendiri sedangkan ibunya di dapur.  Dia sangat insecure, saya harus ada di sampingnya terus, nempel, bahkan sampai usia 12 bulanpun,  saya tidak bisa pipis dengan tenang kalau di rumah hanya berdua dia.
Jadi yasudahlah kami bs menerima kalau lagi nonton TV tiba-tiba pantat ndudukin mainan atau mendapati sarung bantal sofa ada ceceran makanan.
Intinya, terima saja lantai rumah licin karena minyak.

✏ Pilih Daycare Terbaik.
Nggak ada mbak, jauh dari saudara, terus kalau kita kerja anaknya ditaruh mana? Jawabannya ya, dititipkan di daycare.
Kok tega sih nitip anak di daycare?
Emang nggak takut?
Kasihan anaknya dan bla bla bla. Pembahasan mengenai daycare mungkin bisa saya tuliskan di postingan tersendiri, karena akan panjang dan penuh deramah.
Jadi begini ya buibuk. Daycare memang tempat penitipan anak, tapi bukan berarti anaknya dibiarin gitu saja kayak lagi menggembala domba. Di daycare banyak teman jadi anak nggak mungkin duduk bengong, mereka melakukan kegiatan bersama, bermain, ngobrol, makan teratur. Setiap hari orang tua menerima buku laporan berisi kegiatan apa saja yang dilakukan anak hari ini, tidur jam berapa, makan apa. Laporan perkembangan anak juga kami terima setiap 3 bulan serta pemeriksaan gigi dilakukan setiap 6 bulan.
Jadi saya rasa nggak perlu ada yang ditakuti untuk menitipkan anak di daycare dan kenapa juga harus nggak tega kalau di sana anaknya pasti terurus dengan baik yakan

Makanya tugas orang tua ya mencari daycare yang baik menurut orang tua (ya walaupun didunia ini sebenernya tidak ada sesuatu yang ideal
Cari yang yayasannya jelas, program hariannya jelas, tempatnya bersih, cahaya dan fentilasinya bagus, nggak sempit jadi anak bisa bermain leluasa, kuota anak, dsb.
Buat saya daycare ini sangat membantu karena  pekerjaan mengurus anak dibantu sama ibu di daycare. Kalau Nab kesiangan, bisa mandi di sekolah,  sore jg pulang dalam keadaan wangi, makan siang sudah disediakan, jadi saya hanya masak untuk sarapan dan makan malam saja, mainan di sekolah banyak, temannya banyak, belajar interaksi. Hahaha.

✏ Berbagi Tugas dengan Suami
Kegiatan bahu membahu ini sangat penting, kami di rumah memiliki tupoksi masing-masing. Urusan dapur dan anak mulai dari sandang dan pangan saya yang urus. Sedangkan suami saya bertugas mengurus kebersihan rumah dan cucian. Mulai dari mengurus baju kotor, mencuci, dan menjemur. Walaupun untuk baju besar, kami percayakan kepada laundry hahahaha ya gimana, kalau nyuci baju dewasa terus nyetrika juga kapan kami istirahat dan main sama Nab ahaha ahlasan. Kami hanya mencuci pakaian dalam, baju anak, sama baju-baju tertentu saja.
Saya beruntung sekali karena suami saya bukan penganut faham suami harus dilayani dan kerjaannya hanya leyeh-leyeh. I love you! 

✏ Melakukan Food Preparation
Kalian paham kan maksud saya? haha saya bingung memilih diksi yang tepat apa. Maksudnya saya menyiapkan bahan makanan untuk seminggu sekalian. Jadi setiap hari saya tinggal olah saja.
Saya masih menyempatkan masak di rumah, khususnya untuk makan Nab, bekal suami dan saya. Kadang juga kalau capek kami pesan lewat gofood atau makan di luar. Kalau weekend kami lebih sering makan di luar sih, sekalian untuk refreshing, weekend memang kami fokuskan untuk familytime.
 
Suami saya harus sudah berangkat kantor pukul 05.15 maka pukul 05.00 saya harus sudah selesai urusan masak memasak. Kalau mendadak meracik makanan, saya harus bangun jam berapaaaaa?. Haha makanya saya harus atur strategi.
Untuk sarapan saya lebih milih menu yang gampang-gampang saja.Saya buat ayam ungkep atau ikan ungkep lalu saya simpan di freezer, jadi kalau mau pakai tinggal goreng aja. Untuk makanan Nab, dia ikut menu kami, dia tidak makan makanan khusus bayi. Sedangkan untuk lainnya saya siapkan malam-malam sebelum tidur. Jadi pagi sudah tinggal masak.

✏  Jangan Lupa Piknik dan Selalu Bersyukur
Ini dia! agar tetap waras dan bahagia jangan lupa bersenang-senang. Sabtu dan Minggu kami selalu mengusahakan untuk main di luar rumah, tidak perlu jauh-jauh, hanya sekedar lari pagi atau bermain di taman, biar Nab juga refreshing, kehidupannya nggak hanya rumah daycare rumah daycare saja. Weekend benar-benar kami manfaatkan untuk kruntel-kruntel bersama setelah seminggu kami sibuk dengan kehidupan masing-masing (iya, Nab juga sibuk, lol).

Yang harus diingat, setiap keluarga punya sedihnya masing masing, punya senangnya masing-masing, punya rezeki masing-masing. Kami selalu menanamkan dalam hati untuk tidak lupa bersyukur, tidak boleh iri dengan orang lain. Menikmati dan menjalankan peran saat ini dengan sebaik baiknya.

Ohiya satu lagi yang tidak kalah penting yaitu dukungan dari orang sekitar. Suami dan anak yang bisa diajak kerja sama, orang tua, saudara, bahkan teman di grup wasap juga memberikan efek luar biasa agar kita tetap semangat. Dengan bercerita kepada mereka walau lewat whatsapp tapi benar-benar bisa jadi moodbooster.
 
Mungkin itu saja tips yang bisa saya sampaikan sebagai ibu newbie bau kencur. Nggak usah baper, kalau tidak setuju dengan pandangan saya juga tidak apa-apa, kalau ada saran dan tambahan saya senang hati menerimanya

Semua bisa karena terbiasa.
Ibu kuat, anak sehat, suami senang, Indonesia Hebat!
Salam sawi.
Thursday, July 13, 2017

Tentang Menyusui




Dapat menyusui bayi dan bayinya mau disusui merupakan anugerah tak terhingga yang diberikan Allah kepada kita, karena nggak semua Ibu dapat merasakannya.  Ada Ibu yang diberi air susu banyak,  tapi sang anak tidak mau menyusu.  Atau si anak pengin nyusu ke Ibu,  tapi ternyata sang Ibu tidak dapat menyusui anaknya,  bukan karena Ibunya malas tapi mungkin memang ada beberapa hal yang membuat Ibu tidak dapat menyusui bayinya. Ternyata urusan soal susu serumit ini. Sebelumnya saya fikir ini hanya soal nyodorin payudara ke mulut anak.
Ternyata tidak.
Makanya saya kadang suka sedih kalau kalau ada orang yang seakan menyepelekan perjuangan Ibu menyusui bayinya,  atau bahkan masih banyak jokes yang dibuat orang-orang untuk meledek Ibu yang menyusui. 
Sebenarnya saya tidak suka membahas masalah seperti ini.  Saya bahkan agak gimana gitu kalau ada Ibu-Ibu yang setiap hari posting di sosmed berapa banyak hasil perahannya hari ini tapi ditulisnya,  yah sedikit amat hasil hari ini, padahal foto yang dipajang 2 botol penuh asip dengan isi masing-masing 150ml 😂
Plis, kaya gitu malah bikin Ibu yang hasil perahnnya sedikit sedih, apalagi yang tidak bisa menyusui.  Huhu. Walaupun mungkin niat awal Ibunya ingin menginspirasi dan memberi semangat hehe.
Ohiya, dan lagi saya buka Ibu yang anti sufor. Sufor itu bukan racun, bukan pula barang haram,  jadi nggak apa-apa, jangan seenaknya juga judge Ibu yang memberi anaknya sufor. 
Jadi, mari Ibu-Ibu, kita saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Anak kita menginginkan Ibu yang waras dan bahagia. Semoga kantor-kantor juga lebih memperhatikan pegawai-pegawainya yang masih menyusi dengan menyediakan ruang laktasi yang layak.
Happy kids come from happy Mom.
Stay waras!
Monday, March 13, 2017

REVIEW VENDOR PERNIKAHAN DI PURWOKERTO #NIKAHANIYASISAN


Hahahaha basi banget ya kalau baru mau mereview vendor nikahan tapi nikahannya aja sudah berlangsung hampir 2 tahun. Nggak apa-apa nggak apa-apa, mungkin ada orang di luar sana yang lagi cari refrensi vendor nikahan di Purwokerto karena dulu waktu saya mau nikah cari-cari di google jarang banget ada yang kasih review mengenai vendor di Purwokerto.

Kalau ditanya saya pengin nikahan seperti apa, tentu saya akan jawab ingin nikahan macam bule-bule gitu di backyard dengan tamu yang sedikit, cuma setelah diskusi lalala dengan orang tua tentunya ide itu ditolak hihi jadi saja diputuskan menggunakan tema Jawa. Naahhhh! setelah diputuskan pakai tema Jawa mau Jawa yang kaya apa. Awalnya pengin pake paes Solo bajunya pake beludru hitam hehehe tapi setelah dipikir-pikir jadi nggak jadi.
Di dalam kepala tuh banyak ide-ide yang menurut saya briliant tapi bingung untuk merealisasikan karena saya tinggal di Bandung sedangkan resepsi di Purwokerto, susah kordinasi dengan vendor dsb jadinya semua saya pasrahkan ke ibu untuk hunting-hunting vendor. Bisa sih tiap weekend saya pulang tapi kayaknya dulu tuh bulan-bulan sebelum saya nikah saya malah lagi sibuk-sibuknya dinas luar. 

Malah yang terakhir saya penginnya nikahan itu seperti suasana di pasar hahaha. Jadi pelaminannya menggunakan model rustik, nah untuk makanannya saya nggak pake katering tapi ngundang penjual-penjual makanan favorit saya, misalnya untuk dawet dari ibu ini, pecel mendoan ibu ono, nasi rames dari warung itu, siomay batagor dari abang situ dengan setting seperti orang lagi dodolan di pasar dan untuk hiburannya saya pengin sewa calung Banyumasan, ada teman Ibu yang punya grup calung Banyumasan, jadi ketika orang datang ke nikahan saya suasananya benar-benar khas Banyumas, yakan yakan?. Tapi balik lagi, hal seperti itu benar-benar butuh kordinasi yang sangat matang karena ini akan melibatkan banyak orang, jadi saja saya urungkan niat ini. Padahal it would be great kan ya? :(
Eh jadi sampai dimana tadi? Tema Jawa, iyah pokoknya temannya Jawa aja udah, pelaminannya pake gebyok, bajunya pakai kebaya. Searching sana sini penginnya ini itu tapi mentok di budget.

a. Bhyandha untuk Baju Resepsi




Sukaaa dan puas banget sama Bhyandha!
Cari-cari model kebaya, ubek-ubek pinterest dan berujung bingung sebenernya pengin pakai baju kaya apa hahaha. Jadi langsung datang aja dan ketemu sama mbak Ida nya dengan kepala yang penuh tapi kosong, halah. 
"Jadi Tyas mau bikin kebaya kaya apa?
"Jawaan gitu deh mbak hehehehe"
".........."
Kan bingung kan, Jawaan tuh banyaak, tinggal mau yang kayak gimana. Untungnya mbak Ida orangnya enak untuk diskusi, ngasih ide macam-macam. Mungkin karena mba Ida basicnya sekolah fashion juga. 
Akhirnya diputuskan deh aku nikahan pakai model Banyumasan bajunya.
Mbak Ida juga nggak suka kalau karyanya itu biasa-biasa aja. Kayak misal pemilihan beskap, si mas Suami nggak mau pake beskap yang gitu-gitu aja dan terlalu resmi, makanya sama mbak Ida dipilihin deh tetep model beskap tapi modern look gitu. Terus dari blangkonnya juga buat aku unik sih nggak biasa. Sama kainnya juga mbak Ida nggak mau pake prada jadi dibikin pakai payet-payet.
Untuk baju pengantin wanitanya juga aku suka banget, simple, modelnya kebaya kartinian gitu, suka detail payetnya. Belum lagi pilihan beludrunya, kebanyakan kan beludru polos, tapi ini mbak Ida berani bikin pakai beludru motif, warnanyapun dominan merah dan ada hitam-hitamnya.
Luvs banget deh💙

b. Make Up
yang atas muka-muka penuh komedo, fyi saya sama sekali enggak ada perawatan apa-apa, hiks jadi nyesel :(

Untuk make up dan baju akad saya percayakan ke Salon Nugroho Bu Bambang, yang di depan Kantor Samsat Purwokerto. Overall saya cukup puas sih untuk make up, walaupun sebenarnya saya pengin ala ala Sanggar Liza gitu look nya hehehe. 
Make up yang dipakai bu Bambang juga bagus kok, banyak pakai merk luar negri juga. Nah kebetulan anaknya Bu Bambang itu ada yang dokter kulit yang bantuin pas make up, jadi make upnya bisa disesuaikan dengan kulit kita.

3. Dekor Siraman dan Resepsi
Untuk Sirama dan Dekor saya pakai Salon Nugroho Bu Bambang juga. Konon ini juga spesial buat nikahan adat Jawa. Saya suka sama semua dekornya. Hahahaha saya emang anaknya nggak banyak minta. Di kepala mah ada berbagai macam ide cuman setelah dekat waktunya malah yang ada bingung pengin apa. Untuk harga juga termasuk yang masuk akal, dengan harga segitu dapat segini hehehe.
Ada beberapa dekor bagus di Purwokerto ada Yudhistira, dekornya Ulya juga iya, atau dari salon Pinkan.

4. Gedung

Gedung yang saya pilih kemarin itu di Korem Sokaraja (terkenalnya gitu). Gedungnya gede lumayan dibandingin sama Sumarjito atau Gubernuran. Saya pilih gedung ini karena lokasinya dekat dengan rumah. Tahun 2015 masih 7 jt sewanya, kalau mau pinjam kursi nambah 5rb perkursinya. Kelebihan kalau sewa di Korem gini parkirannya luas, jadi nggak bikin tamu bingung cari parkir.

5. Katering

Dari segala biaya pernikahan yang ada, paling mahal itu di biaya katering. Dia menghabiskan lebih dari 50% total biaya. Katering ini juga memegang peranan penting dalam berlangsungnya acara. Kita harus bisa mengira-ngira banyaknya tamu yang datang, jangan sampai acara baru setengah jalan tapi makanan sudah habis semua, atau makanannya banyak yang nggak enak. Oleh karena itu pinter-pinternya kita aja cari vendor katering dengan harga terjangkau tapi enak. Waktu resepsi kemarin saya pakai Indri Catering, tempatnya di Sokaraja, jalan depan SMP 2 Sokaraja masuk aja. Harganya terjangkau untuk ukuran saya dan rasanyapun enak. Banyak tamu yang bilang basonya enak.
Terus kemarin bu Indrinya juga bilang, beliau heran baru kali ini menyediakan mendhoan dan pecel dalam jumlah banyak tapi ludes habis hehe, mungkin karena kebanyakan tamu kemarin kebanyakan dari luar Banyumas kali yah.

6. Undangan dan Souvenir

Saya ingin memberikan personal touch untuk nikahan saya, jadi ketika orang datang ke nikahan saya mereka akan membatin 'ini Tyas banget nih', salah satunya dari undangan karena dari undangan kita bisa melihat kira-kira akan seperti apa tema acaranya nanti. Oleh karena itu saya desain sendiri undangannya. Nah disini mayan lah banyak orang yang terima undangan saya terus bilang ini Tyas banget :p
Undangan saya sangat simpel, hanya terdiri amplop dan hard board untuk di dalamnya (saya nggak ada foto aslinya ahhaha nanti deh saya foto yang bagusan).
Kendala datang ketika cari percetakan, saya ubek-ubek semua Bandung, undangan yang saya pengin jatuhnya Rp9.000,00 perpiece nya, di luar budget banget. Ahirnya ada kenalan teman Isan yang punya percetakan, namanya Movement dari Jogja, lumayan deh dapat Rp5.200,00.
Souvenir juga sekalian saya bikin di sini. Sovenir saya cuma notes biasa hehehe.

7. Dokumentasi

All photos on my wedding took amazingly by Huma Picture.
Dulu namanya Fabre Studio sekarang udah ganti jadi Huma. Ini punya mas Landhes, temennya Isan, terus juga saya kenal karena pernah jadi stockist boneka jualan saya. Sempet bingung sih di Purwokerto vendor fotonya siapa aja, karena memang dari kuliah sampai kerja saya nggak di Purwokerto jadi kurang paham sama perkembangan di sana hehehe. Eh terus punya temen yang punya bisnis foto gini, yaudah pake teman aja dong.
Kami nggak pake prewedding , padahal pengin, cuma nggak ada duit waktu, jadi aja bikin foto prewedding ala ala deh.



8. Hiburan

Untuk hiburan awalnya mau calung Banyumasan ahahaha roaming roaming dah itu orang-orang dari luar kota tapi saya yakin itu akan jadi pengalaman ke resepsi yang unik. Akhirnya saya pilih band accoustic untuk hiburannya. Bandnya juga punyanya Mas Bayu guru gitar adik saya, lupa nama bandnya apa, Mahamuni bukan ya?. Pas resepsi saya malah sama sekali nggak denger deh itu band nyanyi apa aja, lagu yang saya pengin dinyanyiin apa enggak ahhaha, bener-bener fokus salaman kemarin. Tapi kata teman-teman saya bagus bandnya. Hore, terimakasih Mas Bayu dan teman-teman.
Beberapa wedding song yang saya request kemarin:
Memilihmu - Adhitia Sofyan
Untuk Perempuan yang Ada dalam Pelukan - Payung Teduh
You and I - Endah N Rhesa
Marry your Daughter
Beautiful in White
Dekat di Hati - RAN
hahaha terus apa lagi ya, lupa. Listnya ilang juga.

Ohiya untuk MC saya serahkan kepada Bapak Marsidan, He's very recomended MC buat nikahan!

Sepertinya itu saja sih, ini post sudah ada di draft sejak Juni 2016, cuma karena Ibuk Tyas sibuk jadi saja ini baru sempat deh ditulis lagi.
Untuk masalah resepsi ngundang banyak orang, ngundang sedikit orang dan perdebatan lainnya menurut saya sih biarin saja lah ya, duit-duit mereka, yang capek juga mereka, setiap orang pasti sudah memikirkan abc sampai z untuk semua yang mereka lakukan dan pasti keputusan yang diambil juga merupakan keputusan yang terbaik untuk mereka. 
ps: dari sebanyak tamu yang datang alhamdulillah hampir semua kami kenal kok :D

Semoga bermanfaat, semoga saya juga rajin ngeblog lagi karena selama 2015 kosong nggak ada postingan. Hahahahahaa.










Tuesday, December 1, 2015

Menghabiskan Siang di Tanjungbalai

Tanjungbalai merupakan destinasi pertama saya ketika ke Sumatera Utara dalam rangka dinas. Kota ini terletak si tepi Sungai Asahan dan dapat ditempuh selama 4 jam perjalanan menggunakan kereta api. Saya hanya singgah beberapa jam saja di sini. Layaknya daerah pesisir disini banyak kita jumpai pasar ikan. Banyak terdapat bangunan-bangunan zaman dulu yang bernuansa Tionghoa.
Sampai di Tanjungbalai saya sempat kebingungan mau kemana hehehee karena begitu sampai di Stasiun itu pasar dan panaaasssssss. Saya memutuskan naik bentor menuju Vihara Dewi Samudera dan Tri Ratna yang konon cukup terkenal ini. Di depan Vihara banyak perahu-perahu pengangkut barang. Setelah puas melihat-lihat saya memutuskan jalan kaki mengelilingi daerah pasar ikan. Hahaha saya jadi beli teri Medan di sana.
Teri Medan yang dari Medan beneran, padahal bukan Medan juga :p

ruwet banget jalanan di pasar
Vihara Dewi Samudera dan Tri Ratna
Katanya ini Pantai Amor. Bayangannya tuh gimana gitu eh ternyata gimana hhihihii
di tepi jalan
di tepi jalan
di tepi jalan
di tepi jalan
di tepi jalan

di tepi jalan
di tepi jalan
abang-abang penjual teri


Not allowed to copy & paste photo without permission. Copyright of rtyaspermana.blogspot.co.id
Monday, November 30, 2015

Menikmati malam di Siantar dengan Roti Ganda dan Kopi Kok Tong

Sebenarnya ini adalah lanjutan dari postingan saya di sini yang terdunda-tunda sampai bertahun-tahun. Hehehehe.
Perjalanan menuju Pulau Samosir saya dari Medan melewati Pematang Siantar. Perjalanan dari Stasiun Medan sampai Siantar ditempuh selama 2,5 jam menggunakan Kereta Api. Pematang Siantar ini menurut saya agak seperti daerah pecinan yah, banyak dijumpai warung bakmi dan kopi, suasananya kotanyapun seperti di film-film zaman dulu, bau banget vintage-vintagenya hehehee.
Ada beberapa hal yang terkenal di Siantar berdasarkan hasil pencarian saya di google, ada Vihara Avalokitesevara yang memiliki patung Dewi Kwan Im yang konon merupakan patung Dewi Kwan Im terbesar di Indonesia.
Selain itu masih kurang rasanya kalau ke Siantar belum icip-icip Roti Ganda. Roti Ganda sebenarnya roti tawar yang bentuknya seperti roti hot dog gitu dan bisa diisi dengan mentega dan mesis atau yang terkenal selai srikayanya. Ukurannya macam-macam sih ada yang kecil ada yang besar. Selai Srikayanya bisa dibeli terpisah, jadi bisa untuk oleh-oleh.
Roti Ganda terletak di Jl. Sutomo No. 89, Pematang Siantar.
Di depan Roti Ganda terdapat Hotel Best, rate semalamnya Rp 250.000,00 recomended sih untuk nginep karena terletak di pinggir jalan raya.





Must visit di Siantar selain Roti Ganda adalah Kedai Kopi Kok Tong, letaknya tidak jauh dari Roti Ganda, bisa ditempuh jalan kaki, masuk jalan lagi. Konon Kopi ini adalah usaha turun temurun. Tempatnyapun sangat sederhana, berada di pojokan dengan pintu rolling yang dibuka semua, jadi tidak ada AC hanya kipas angin. Waktu itu saya beli kopi susu, rasanya original, lain seperti kalau kita bikin kopi susu sendiri, walaupun buat saya rasanya sedikit kemanisan.
Saya singgal 2 malam di Siantar namun malam keduanya saya terlalu lelah tidak pergi jalan-jalan hehehe. Masih penasaran sama Viharanya sih sebenarnya hihii.
Oiya sebenarnya ada juga yang terkenal disini yaitu Bakmi Siantar, tapi saya belum mencobanya karena takut tidak halal hehehe jadi selama di Siantar saya makan di KeeFCi :p
Mungkin suatu hari nanti saya akan mengunjungi Siantar lagi dan mencoba bakminya, kata teman saya ada yang halal juga.