Thursday, November 21, 2024

Tiga Puluh Empat

Alhamdulillah tiba juga di usia 34.

Halo Bapak, Ibu, bagaimana rasanya menjadi orang tua selama 34 tahun?

Berat banget ya pasti?

Waktu Bapak, Ibu usia 34 bagaimana? Berat juga kah? :(


Ketika memasuki usia 34 ini, aku merasa sedih banget dan kangen Bapak Ibu, huhu, pengin peluk terus bilang, aku sudah sebesar ini :(

Tentu saja aku dapat banyak sekali pembelajaran selama hidup ini.

Tentang keikhlasan melepas ego,

Tentang ternyata di luar sana banyak sekali orang jahat,

Tentang memaafkan,

Tentang ikhlas.

Ada hal yang makin kesini makin aku rasakan makin buruk keadaannya, yaitu cemas aku. Cemas yang menurutku makin ga bisa aku kendalikan. Cemas yang kadang membuat aku merasa "menolong diriku sendiri saja aku tidak mampu".

Besoknya ingin apa lagi? Yang jelas aku merasa kayaknya aku ingin kembali ke masa-masa kuliah sih, hehehe. Mau memprioritaskan waktu buat belajar banyak hal baru, baca buku, dan nulis lagi.

Selamat menjalani usia baru, Tyas.

Pasti Alloh mudahkan dan berikan yang terbaik.

Semangat.

Mocca Home Coming Concert


Tanggal 17 November 2024 kemarin, aku akhirnya nonton Mocca manggung lagi setelah terakhir kali aku nonton pada awal tahun 2015.

Ada perasaan haru yang bikin aku sampai nangins kemarin karena aku sampai lupa rasanya berdiri di tengah kerumunan tapi as my self. Aku nonton band favorit aku, lagu yang dibawakan juga lagu-lagu kesukaanku yang sebagian besar menemani masa-masa mudaku ehehehe.

Nggak bisa dipungkiri, menikah lalu mengurus anak-anak yang masih kecil pernah menjadi saat-saat yang sangat berat yang harus aku lalui. Jangankan bisa keluar nonton konser, mau ke minimarket saja harus pergi rombongan.

Tapi kemarin, ada perasaan senaanggg sekali yang akupun nggak tau harus bagaimana mengungkapkannya selain dengan mbrebes mili T_T

Yang menjadi momen spesial juga, kemarin aku nonton bersama suamiku, mungkin dapat dibilang baru kali ini kami pergi berdua dalam waktu yang lama setelah punya anak. Terakhir kami nonton Mocca bersama itu tahun 2010, hehehe lama bgt.

Selamat ulang tahun, Mocca, terima kasih sudah menemani masa-masa remajaku hingga sekarang, begitu juga Bapa Ican, terima kasih sudah #menuabersama :*



Sunday, June 30, 2024

Akhirnya Cabut Geraham Bungsu


 

Tanggal 29 Juni 2024 aku nyatakan sebagai salah satu hari bersejarah dalam hidupku. Akhirnya setelah menunda hingga 11 tahun, aku berani untuk mencabut gigi geraham bungsuku.

Berawal di tahun 2013 setelah selsai wisuda dan menyadari gigi geraham bungsuku tumbuh miring, lalu ke dokter katanya harus dicabut tapi aku sedikit trauma cabut geraham karena pernah cabut geraham itu suuuwwaaakkiiittt bgt sampai nangis dan teriak, entah biusnya kurang baal atau entah kenapa hiks. Jadi sebagai pengangguran baru kegiatanku baca blog dan nontonin youtube "operasi geraham bungsu", bukannya makin berani jadi makin takut, hehehe yaudah ga jadi deh.

Lalu aku kerja dan cek ke dokter kantor hingga dirujuk ke dokter bedah mulut, tapi apa, masih ga berani sama sekali :(

Takutnya tuh takut banget, takut sakit afternya.

Hingga akhir 2018 ketika cuti melahirkan aku cek ke dokter gigi karena gigi ngilu-ngilu, biasa deh ya kurang kalsium karena habis hamil dan masih menyusui, naahh ketahuan lagi nih si gigi miring, hingga dibuatkan rujukan ke bedah mulut, masih belum berani hehehe.

Hinggaaaaa, dua minggu yang lalu aku sakit kepala, antara sinus atau emang gigi sih,tapi aku merasakayaknya gigiku bolong semua deh, jadinya cek ke dokter gigi di RS Melinda 2, ternyata gigiku bersih ga ada bolong, dan disuruh foto panoramic karena apa? ya tentu karena gigi miring ini.

Tapi akhirnya aku memutuskan untuk cabut aja deh, mungkin ini saatnya, mungking setelah ini aku ga akan sakit kepala lagi (karena sakit kepala ni aku hampir tiap hari entah apa alasannya sampai gelisah kalau pergi ga bawa panadol).

Daftar daftar dsb konsultasi, akhirnya waktunya datang juga.

Ada banget degdegan dan gemeterannya, pas tindakan juga kakiku kerasa kaya agar-agar hhuhuhu.

Alhamdulillah dapat dokter yang baik banget, mau dengerin aku yang ketakutan ini. Aku minta pereda nyeri dulu sebelum tindakan hehehe, setelah duduk di kursi dan mulai dibius lalu tindakan bener-bener ga ada rasanya, ya kayak tergoncang aja sih, dibor dulu, berasa diguncang-guncang ketika dokternya ambil giginya, kayaknya emang sulit banget ya, selain geraham ini besar letaknya juga di dalam. Lalu aku lihat ada benang keluar masuk mulut tapi ga ada rasanya sama sekali. Dan prosesnya ini hanya terjadi selama 14 menit.

After tindakan juga bius masih berasa hingga 2 jam di aku, aku minumin obat, dan alhamdulillah nggak ada sakit yang aku banyangin, huhuhu.

Kalau dikasih nilai perbandingan antara kecemasan dan rasa sakit ya 1.000 : 1

Asli alhamdulillah aku nyaman-nyaman aja makan nasi, mie tektek, walaupun setelah tindakan aku makan es krim dan smoothies sih karena ya takut aja hehehe.

Kalau kalian kaya aku punya ketakutan banget, bisa coba ke drg Indra Sp.BM di Melinda 2. Beliau enak jelasinnya dan janji selama tindakan ga akan sakit, tapi kalau selesai tindakan sakit ya bisa jadi hehe.

Tuesday, February 6, 2024

Healing Journey

 Hai, lama banget nggak ngeblog karena sibuk main di tiktok hehehe.

Padahal sebelumnya blog aku yang jadi tempat sampah, bisa cerita panjang lebar secara invisible. Tapi mungkin aku mau akan sering mampir kesini lagi.


Singkat cerita, aku dapat panggilan dari Unit Kesehatan di kantor, katanya kemarin waktu aku isi kuisioner terkait mental health ada beberapa hal yang "dikhawatirkan" dari diriku hehehe. Jadi ngobrol-ngobrol dengan dokter di klinik kantor lalu diambil kesimpulan kalau aku mengalami anxiety disorder.

Setelah dari klinik kantor aku jadi dirujuk ke Psikiater di salah satu Rumah Sakit rekanan, hmm kenapa ga ke Psikolog aja ya, tapi sih kayaknya karena kantor berafiliasinya dengan BPJS jadinya langsung ke dokter, padahal kan BPJS bisa ke psikolog ga sih? hehehhe.. gitu deh, nah ngobril-ngobril sama dokternya aku katanya puna gangguan cemas, baur depresi, dan panic attack. Sama halnya kalau kita berobat ke dokter ya, ya pasti dikasih obat.

Aku sebenarnya sudah nego  nggak mau minum obat, tapi katanya kalau orang cemas itu kordinasi di otaknya memang ga bisa meregulasi keadaan, jadi bisa tiba-tiba panik, atau moodnya naik turun. Jadi mau treatment kayak apa juga kurang maksimal kalau memang keadaan otaknya ga bisa meregulasi dengan baik respon yang didapat.

Ketika aku curhat ke sepupuku yang kebetulan Psikolog Klinis juga, katanya nggak ada salahnya obatnya diminum aja. Tapi aku masih ragu huhuhu. Jadinya aku tanya kemarin, aku pengin tes yang terukur ada ga ya toolsnya, bisa didapet dimana, agar aku ngerti aku ada di level mana. Nah sama dia aku disaranin buat cek di amanasa.id, ambil Medical Checkup NOCA untuk cemas, depresi, dan stres. kemarin aku sudah isi formnya, tinggal nunggu hasil dan nanti akan ada konsultasinya.

Hasil konsultasi ini yang niatnya nantinya akan aku bawa untuk konsul ke Psikolog. Sebenarnya aku bukannya ga percaya dengan Psikiaternya yah tapi agar aku makin yakin aja karena ya gimana ya minum obat setiap hari dalam jangka waktu yang lama buat orang yang suka overthinking apa ga makin ovt kan.

Beberapa tahun yang lalu aku memang sudah pernah ke Psikolog karena ada pergejolakan hati yang bikin overthinking menjadi-jadi, dan ternyata setelah dikasih tau tips dan trik oleh Psikolognya aku jadi lebih baikan. Yaudah namanya juga ikhtiar ya, semoga aku bisa hidup selaras dan seimbang semuanya jadi orang di sekitarku nggak kena dampak dari kelakuanku.