siang itu

11:08 AM

sabtu siang ini dingin, iya lumayan dingin
di meja saya ada note book, mocca float yang tinggal seperempat gelas, sisa-sisa saus spagetti yang masih nempel di piring, handphone, gelas tupperware oranye isi air puith, dan dompet. Ada langit, ada bangunan toko, ada juga pohon dan orang-orang sibuk lalu lalang. Tapi tumben sekali hari ini saya malas mengamati tingkah laku orang-orang di sekitar saya, saya justru sedang memikirkan diri saya sendiri. Betul. saya mikirin saya sendiri, makin ke sini saya makin aneh rasa-rasanya. Saya malas berinteraksi sama orang, saya malas menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitar saya, ah entahlah. Saya suka pergi-pergi kemana saja sendirian, walaupun saya bener-bener tidak tau jalan, mau itu jalan kaki, naik angkot, atau naik bis saya menikmati perjalanan itu. Semakin saya merasa asing di daerah itu saya justru merasa lebih berani pergi sendiri. Sebenarnya saya tipe orang yang suka berubah jadi panik dan takut sendiri kalau berada di kerumunan banyak orang. Tapi saya suka kalau disuruh merhatiin polah orang, itu reflek bisa membuat saya jd ketawa sendiri atau kadang suka niruin apa yang mereka kerjakan.
pagi ini saya baru menyelesaikan Drunken Monsternya Pidi Baiq, ketinggalan memang baru baca hari gini. Selesai membaca rasa kagum saya ke surayah naik beberapa level, saya suka cara berpikir beliau, saya suka bahasa yang digunakan di buku ini, sederhana, sederhana sekali layaknya kita sedang mendengarkan orang berbicara. Kalau orang lain lihat mungkin merasa aneh dengan apa yang dikerjakan beliau, tiba-tiba jalan-jalan entah kemana terus kasih uang ke orang-orang dan orang dikasih juga adalah orang yang bener-bener membutuhkan jadi yang dikasih sangat 'nrimo'.
Saya jadi ingat waktu itu saya ke minimarket merah di dekat rumah saya, di depan ada ibu yang minta-minta, dari fisiknya saya yakin si ibu itu sanggup untuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan daripada hanya meminta-minta. Ah sudahlah mungkin dia memiliki alasan lain kenapa melakukan hal ini, ahirnya saya kasih si ibu seribu rupiah, si ibu itu tersenyum. Entah kenapa setelah itu saya jadi sangat degdegan dan reflek masuk ke minimarket lagi buat beli sari roti sobek sm ultramilk, lalu saya kasih ke ibu itu. Dan tahu apa yang terjadi?? ibu itu bilang terimakasih sampai nangis, ya Tuhan itu roti dan susu harganya nggak seberapa, tapi bisa buat ibu itu bahagia. Dan tahu apa yang terjadi sama saya? saya jadi ikut terharu dan secara tiba-tiba muncul perasaan bahagia, bahagia sekali, badan saya rasanya jadi enteng.
saya sama sekali nggak ada maksud riya disini, saya hanya berbagi cerita kadang kebahagiaan bisa kita dapat dari berbagi dengan orang lain. Kalo kata judul blognya Etta create happiness from little things.
Selamat hari sabtu

Bandung, 4 Februari 2012

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe